
PERJUSA UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER SISWA
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Pendidikan tersebut (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral di mana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri ke arah hidup yang lebih baik.
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.
Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu; Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya. Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik. Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum masuk ke dunia kerja/ usaha.Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja suatu peradaban.
Sebagai salah satu sekolah dalam peningakatan pendidikan karakter maka SMK Negeri 2 Batu mengadakan perkemahan dengan tema Smakanda berkemah “Berkreasi, Mandiri, Bertanggung Jawab wujud ketangguhan diri”. Diharapkan dengan adanya perkemahan ini peserta didik SMK Negeri 2 Batu dapat menjadi apa yang tema yang diambil. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 2-3 September 2022 di Bumi Perkemahan Coban Talun Kota Batu.
Tujuan dari kegiatan ini diantaranya untuk menumbuhkan pendidikan karakter pada peserta didik, memfasilitasi peserta didik untuk menumbuhkan jiwa kreatif dalam pertujukan seni yang diadakan, menumbuhkan jiwa mandiri sebagai seorang pramuka, serta mengembangkan jiwa kekompakan antar peserta didik. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik dan GTK SMK Negeri 2 Batu.

Kegiatan Smakanda Berkemah ini dilaksanakan selama dua hari dengan beberapa kegiatan pilihan yang disajikan seperti halnya:
- Pembangunan tenda yang dilakukan secara berkelompok
Peserta Smakanda Berkemah wajib untuk mendirikan tenda secara berkelompok. Sesuai dengan ketentuan pada juknis Smakanda Berkemah peserta didik wajib untuk membawa tenda sendiri atau sewa secara berkelompok. Dan dalam kegiatan ini peserta didik haruslah dapat menghias halaman yang menjadi area wilayahnya. Selain tenda peserta didik juga diwajibkan untuk membawa lampion.
2. Sholat Berjamaah
Meski berada dalam kegiatan berkemah di alam terbuka namun apa yang menjadi kewajiban seperti sholat tetap dilakukan secara berjamaah. Selain untuk kegiatan penamanan pendikan karakter, sholat berjamaan ini merupakan slaah satu program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) juga.

3. Apel Pembukaan Perkemahan
Pembukaan acara kegiatan Smakanda Berkemah ini dipimpin langsung oleh Bapak Kepala SMK Negeri 2 Batu yakni Bapak Suprijana. Pelaksanaan Apel pembukaan ini merupakan tonggak dimulainya acara Smaknda Bekemah. Hampir 600 orang (siswa dan GTK) mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias.
4. Pemberian Materi Jurusan
Setelah apel pembukaan kegaitan Smakanda Berkemah materi selanjutnya dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok yakni kelas x langsung didampingi oleh kakak pramuka, kemudian untuk kelas XI, XII, dan XIII bergabung dengan jurusan masing-masing. Jurusan APHP langsung bergabung dengan guru-guru produktif APHP, begitu juga dengan AT dan Teknik Kimia.
Sebelum pelaksanaan jelajah mala mini dilakukan peserta didik mendapat arahan dari kakak pembina pramuka terkait dengan rute yang akan dituju. Selain penjelasan terkait rute peserta jelajah juga diingatkan untuk tetap menjaga kekompaka dan menjaga lisan dan perbuatan selama perjalanan.
5. Gelar Kreasi
Kegiatan gelar kreasi diawali dengan penyalaan api unggun terlebih dahulu. Dimana kepala sekolahmendapat kesempatan untuk menyalakan api unggun tersebut. Setelah itu baru acara gelar kreasi dimulai. Dalam gelar kreasi ini peserta menampilkan pertujukkan yang sangat menarik penonton seperti kesenian bantengan, pencak silat, paduan suara, sampai tarian atraktif.
