Pelatihan Pembuatan Vermicompost di SMKN 2 Batu
Hari ini tanggal 10 Desember 2020, Guru-guru SMKN 2 Batu kedatangan tamu dari Tim Pengabdian Agroteknologi FPP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bagi guru SMK Negeri 2 Batu. Tim dari UMM diwakili oleh Ibu Aulia Zakiya dan Bapak Agus Zainuddin beserta 2 mahasiswa UMM. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala SMK Negeri 2 Batu yang disampaikan oleh Ibu Heni Mahendrayani dan dari UMM diwakili oleh Bapak Agus Zainuddin.
kegiatan di lahan yaitu pembuatan pupuk vermicompost menggunakan bahan blotong dan limbah sayuran. Inkubasi dilakukan kurang lebih selama 1 bulan. Pupuk kascingnya baru bisa diketahui sekitar 1 bulan ke depan.
Kegiatan ini diikuti oleh beberapa orang guru SMKN 2 Batu dari Program keahlian Agribisnis Tanaman kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dan beberapa guru Biologi. Awalnya peserta pelatihan mendapatkan informasi tentang vermicompost. Para peserta sangat antusias mengikuti pemaparan dari narasumber. Tidak sedikit yang melontarkan pertanyaan kepada narasumber. Menurut narasumber, Vermicompost adalah pupuk yang diambil dari media tempat hidup cacing. Media tempat hidup cacing bermacam-macam diantarannya sampah organik, serbuk gergaji, kotoran ternak, jerami dan lain-lain. pada waktu terjadinya pengomposan, cacing juga dapat melibatkan organisme mikro yang ada di sekitarnya dan memberikan dampak proses penguraian yang berjalan dengan baik. Kandungan vermicompost tergantung pada bahan organik dan jenis cacingnya, namun umumnya vermicompost mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral, vitamin, apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka vermicompost dapat digunakan sebagai pupuk.
Pemaparan materi berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan vermicompost di lahan belakang sekolah. Tim Pengabdian FPP Agroteknologi UMM sudah menyiapkan alat dan bahan untuk praktik pembuatan vermicompost. Sekali lagi para peserta sangat menikmati proses pembuatannya karena baru sekali ini membuat pupuk menggunakan cacing khusus. Cacing pengurai disebarkan setelah bagian dasar wadah diberi tanah pupuk hasil vermicompost sebelumnya. Setelah itu diberikan pakan berupa sisa sayuran yang nantinya akan diuraikan oleh cacing. Setelah itu ditutup lagi menggunakan tanah pupuk. Pemberian air diupayakan dilakukan secara berkala untuk menjaga kelembaban dari tanah. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kondisi lingkungan tempat tinggal cacing sehingga cacing akan betah dan dapat berkembangbiak serta menguraikan sisa sayuran yang diberikan.
Pemantauan produk yang akan dihasilkan dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kondisi cacing maupun kemampuan menguraikan sisa sayurnya. Tim Agroteknologi UMM akan berkunjung ke sekolah setiap 1 bulan sekali. Selain itu juga akan memberikan saran-saran yang harus dilakukan agar kualitas vermicompost yang dihasilkan menjadi baik.